Kamis, 15 April 2010

Komunikasi Yang Baik dan berkualitas Kunci Kebahagiaan


Menjaga Komunikasi Dengan Baik Antara Anak dan Keluarga
• Biarkan anak-anak mengetahui bahwa orangtua tertarik, ingin terlibat dan akan membantu ketika anak membutuhkannya.
• Matikan televisi atau berhenti membaca koran ketika anak Anda ingin mengajak ngobrol.
• Hindari mengangkat telepon ketika sang anak mempunyai sesuatu yang penting untuk diberitahukan.
• Kecuali ada orang lain yang ingin ikut mengobrol bersama, jagalah agar percakapan Anda dengan si kecil tetap privat. Komunikasi yang paling baik akan tercipta jika hanya ada orangtua dan anak-anak, tak ada orang lain yang terlibat.
• Mempermalukan sang anak atau membuatnya merasa canggung di depan orang banyak akan menimbulkan kejengkelan dan pertengkaran, bukan komunikasi yang baik.
• Jangan berbicara dengan nada tinggi pada anak Anda. Turunkan nada bicara Anda untuk menyeimbangi pembicaraan dengan Si Kecil.
• Jika orang tua marah terhadap perilaku atau sebuah kejadian yang menimpa anak, jangan memulai percakapan sampai kemarahan Anda mereda, karena orangtua tidak akan bersifat objektif sampai kemarahannya reda. Lebih baik tunggu sebentar, tenangkan diri Anda, kemudian baru berbicara dengan Si Kecil.
• Jika orang tua sangat lelah, maka orang tua harus memberikan usaha yang lebih untuk menjadi seorang pendengar aktif. Menjadi pendengar aktif adalah sebuah kerja keras dan sangat susah dilakukan ketika tubuh dan pikiran anda sangat lelah.
• Dengarkan secara hati-hati dan sopan. Jangan memotong pembicaraan anak ketika Si Kecil sedang menceritakan kisahnya. Berusahalah untuk bersikap sopan kepada anak-anak sama dengan yang kita lakukan kepada teman baik kita.
• Jangan keluar dari topik pembicaraan, ketika anak-anak sedang menguraikan benang merah dari sebuah cerita dan jangan pernah membiarkan anak-anak mengembangkan tema sendiri. Ini adalah reaksi orangtua terhadap kejadian yang kebetulan terjadi di luar pengawasan orangtua, ketika Si Kecil mulai bercerita tentang apa yang terjadi, biasanya orangtua berkata, "Aku tidak peduli dengan apa yang mereka lakukan, tapi sebaiknya kamu tidak terlibat dengan hal-hal seperti itu."
• Jangan tanya kenapa, tetapi tanyakanlah apa yang terjadi.
• Ketika orang tua mempunyai pengetahuan terhadap suatu situasi, jelaskan pada anak-anak tentang informasi yang Anda tahu atau telah diberitahu.
• Tetaplah berbicara dengan pembawaan yang dewasa (“Berbicaralah ketika aku sudah selesai.” “Aku tahu apa yang terbaik untukmu.” “Lakukanlah apa yang kukatakan dan masalahmu akan terselesaikan”) perkecil fekuensi berkhotbah dan berbicara tentang moral karena itu tidak akan membantu menciptakan komunikasi yang baik dan terbuka.
• Jangan menggunakan kata-kata yang merendahkan, seperti: bodoh, malas dalam pernyataan-pernyataan: “Dasar bodoh, hal itu tidak masuk akal sama sekali” atau “Apa yang kamu tahu, kamu hanyalah seorang anak kecil.”
• Bantulah sang anak dalam merencanakan beberapa tahap-tahap spesifik untuk menyelesaikan masalahnya.
• Tunjukkanlah bahwa orang tua menerima anaknya, atas apa yang telah atau yang belum sang anak perbuat.
• Dukung anak Anda untuk menjaga komunikasi tetap terbuka. Lakukanlah dengan menerimanya dan memuji usahanya untuk berkomunikasi.



Mejaga Hubungan Dalam Rumah Tangga

Pernikahan adalah sesuatu yang didamba semua insan. Pastinya tidak ada satu pun
orang menginginkan perpisahan setelah terjalin pernikahan dengan orang yang
sangat Anda cintai. Komunikasi adalah kunci dari sebuah pernikahan, karena
tanpa adanya komunikasi, tentunya akan saling kehilangan informasi. Untuk itu
menjaga komunikasi antar pasangan sangat penting, agar tercipta keluarga
bahagia.

Berikut tip-tip menjaga komunikasi dengan pasangan :

Ciptakan obrolan santai
Rasa lelah kadang datang ketika kita sudah sampai di rumah, dan pasanganlah
tempat untuk mengadu dan berkeluhkesah setelah seharian di luar rumah. Jika
biasanya Anda dan pasangan sering menghabiskan waktu dengan menonton tayangan
televisi, sebaiknya matikan TV Anda sejenak, dan mengobrolah dengan pasangan.

Buatlah nyaman suasana dengan menyalakan musik-musik kenangan Anda berdua.
Hal ini terbukti bisa meringankan stres dan mengendurkan otot-otot yang tegang
sehabis seharian bekerja.

Komunikasi rumah tangga
Jangan hanya masalah pekerjaan saja yang di share pada pasangan, namun masalah
‘dalam negeri’ (keluarga-Red) juga perlu saling diketahui oleh pasangan.
Misalnya saling membantu jika salah satu dari Anda mengalami kesulitan, enah
itu masalah keadaan rumah yang saat ini kurang nyaman, misalnya genting bocor,
kran mampet, atau hal-hal yang sepele yang bisa sekiranya bisa berbagi dan
mencari pemecahan dalam menanganinya. Hal yang terpenting adalah saling
berkomunikasi
tentang hal-hal yang kecil, sehingga tercipta saling pengertian satu sama lain.

Singkirkan rahasia
Dalam perkawinan sebaiknya tidak ada hal-hal yang ditutupi, di dalam rumah
maupun yang di luar rumah. Sebab jika hal itu terjadi, salah satu pasangan akan
merasa tidak dipercaya untuk mengetahui apa yang sedang Anda sembunyikan.
Sebaiknya pasangan tahu apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda inginkan.
Anggaplah
itu sebagai sebuah kerjasama. Rahasia kecil bisa berakibat fatal dalam
perkawinan. Yang terbaik adalah dengan memberitahukan rahasia sekecil apapun
pada
pasangan agar tidak menggangu perkawinan Anda kelak.

Jadi pendengar yang baik
Ketika pasangan Anda ingin bicara, sebaiknya Anda harus bersikap sebagai
pendengar yang baik. Jangan langsung memotong pembicaraan atau bahkan
menyalahkannya..
Biarkan pasangan selesai mengutarakan maksud dan tujuannya sekaligus alasannya,
jika sudah selesai Anda baru boleh berkomentar. Hormatilah pasangan Anda,
sebab pasangan juga akan menghormati Anda.

Pilih waktu yang tepat
Pilih waktu yang tepat untuk masalah yang serius. Jika ada sesuatu pada pikiran
Anda yang mengganjal dan perlu disampaikan pada pasangan, atau tentang masalah
yang saat ini sedang menjadi sumber pertengkaran. Berbicaralah pada saat
kondisi pasangan atau diri Anda sendiri dalam taraf yang normal dan tidak emosi.
Jangan emosional Bicarakan baik-baik dan dengan kepala dingin, utarakan maksud
dan tujuan Anda dan sebaliknya, sehingga terjadi komunikasi yang baik antara
Anda dan pasangan.
(Di ambil dari berbagai sumber).

0 komentar:

Posting Komentar