Senin, 29 Maret 2010

Bawang Merah Berkualitas dan Tahan Hama


BAWANG MERAH TAHAN LAYU



Bawang Merah sangat beresiko terkena jamu antraknosa sp,baik musim hujan maupun musim kemarau.Tapi berbeda kasusnya dengan bawang merah milik Bpk Samsu,Dusun Sangkeh,Sri Gading,Kec Sanden,Bantul.Bawang Merah milik Bpk Samsu ini 2 tahun terakhir ini benar-benar aman dari serangan jamur antraknosa."Memang benar,setelah pakai Produk NASA,terutama GLIO,bawang merah saya relatif aman dari serangan jamur,sehingga panen tetap terjaga dan malah cenderung meningkat.Dibanding punya tetangga,tetap bagusan saya.Tetangga saya banyak yang tidak panen.

Pak Samsu memang bisa dibilang petani sukses,meskipun menanam bawang merah baru sekitar 6 tahun terakhir.Total lahan yang dikelola saat ini sekitar 1,1 hektar,untuk ukuran di daerah Bantul,lahan seluas itu sangatlah jarang dikelola oleh satu orang.

Jenis bawang merah yang ditanam Bpk Samsu adalah bawang merah biru.Produk NASA yang dipakai adalah GLIO,POP SUPERNASA,POC NASA,HORMONIK,PESTONA dan AERO 810.GLIO diberikan dengan dicampur dengan pupuk dasar,disebarkan merata ke lahan.Per-1000 m2,Pak Samsu memberikan 1 boks (100 gr) GLIO.POP SUPERNASA disemprotkan ke tanah sebelum ditanami,dosis yang diberikan 4 sdm per-tangki.Untuk penyemprotan menggunakan 2 tutup POC NASA,1 tutup HORMONIK,2 tutup PESTONA dan 1 tutup AERO 810,disemprotkan 10 hari sekali.Dosis itu diberikan sampai umur tanaman 30 hari.Setelah itu penyemprotan POC NASA ditingkatkan dosisnya,yaitu 5 tutup POC NASA,sementara HORMONIK,PESTONA dan AERO 810 tetap.

Fungsi utama GLIO terutama untuk menanggulangi penyakit layu pada tanaman yang diakibatkan fusarium maupun antraknosa.Khusus untuk antraknosa ini merupakan hantu paling menakutkan bagi petani bawang merah di Bantul.Pestona adalah pestisida organik yang mampu menanggulangi hama tanaman.Sementara AERO 810 adalah perekat,perata dan pembasah yang membantu mengefektifkan kerja pupuk maupun pestisida yang disemprotkan.Bawang Merah milik Bpk Samsu ini di panen ketika berumur 65 hari.
sumber : www.nasa-agro.com

0 komentar:

Posting Komentar